Wafatnya seorang Penguasa Besar DZUL QARNAIN

on
Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyebut-nyebut seorang Penguasa-Besar yang tercantum dalam S. Al-Kahfi dengan gelar DZUL-KARNAIN. Lengkapnya Iskandar Dzul Karnain. Arti kata Dzul-Qarnain ialah "Dua Tanduk." Lambang dari wilayah kekuasaannya Barat dan Timur, Utara dan Selatan. Sejarah umum menyebutnya dengan nama Alexander de Groot (Alexander yang terbesar) dari Mesopotamia. Kekuasaannya mencapai Hindia, Asia Tenggara dan Pasifik.

Kekuasaan, wibawa, kekayaan, kemasyhuran sudah dimilikinya. Hampir tak ada kekurangan lagi. Keberanian, keterampilan dalam perang telah dia buktikan.

Dia seorang yang beriman kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya. Konon kabarnya, Perdana Menteri yang paling beliau sukai adalah Balya Ibnu Malkan (Mulkan). Beliau (Balya Ibnu Malkan) menata negeri dengan baik, adil, ramah dan penuh kasih sayang. Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Menganugerahkan kepada Balyan Ibnu Malkan ILMU LADUNI, suatu Ilmu yang langsung dari sisi Allah. Dalam banyak riwayat, termasuk Rasulullah dalam banyak Hadis menyebutkan bahwa beliau adalah seorang Nabi, dikenal dengan nama NABI KHAIDIR 'alaihis salam.
Sewaktu Iskandar Dzul Karnain mendekati ajalnya, beliau berpesan/berwasiat kepada Perdana Menteri Balya Ibnu Malkan (sebelum menjabat Nabi), apabila beliau wafat, supaya kedua tangannya dikeluarkan di kedua sisi peti jenazah. Peti jenazah itu harus diarak keliling kerajaan, agar seluruh lapisan masyarakat dan penduduk negeri dapat menyaksikan tentang kematian raja mereka, seorang raja diraja.

Kedua tangan kosong itu sengaja dipertontonkan, agar rakyat negeri dari seluruh lapisan, kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah, menyaksikan kenyataan betapapun kuasa, raja diraja, kaya-raya, gagah dan berwibawa, namun pada saat wafatnya yang dibawa serta hanyalah tangan yang kosong melompong. Seluruh kekuasaan dan harta kekayaan dia tinggalkan. Istri-istri cantik, primadona dari beberapa kerajaan bawahan, tak ada seorang pun yang dapat ia bawa, tak ada satu pun pejabat bawahan yang biasanya suka manggut-manggut --yes man-- yang berkenan mengiringi kematiannya. Yang dia bawa serta hanyalah IMAN DAN AMAL, Dia akan berhadapan dengan Pengadilan Yang Maha Tinggi, Raja dari segala Raja Diraja, Dialah AL-MUHYI AL-MUMIT. Yang akan dihadapinya adalah AL-HAYYU JALLA JALAALUH Yang Maha Hidup tidak pernah dan tidak akan mati, yang Maha Kekal Abadi. Dialah AL-QAYYUM, Berdiri Dengan Sendirinya, tanpa bantuan apa pun dan siapa pun juga.

ALLAHU AKBAR ...

0 komentar:

Posting Komentar